DIA,CINTA PERTAMAKU...!
Aku tengah duduk bersampingan,
dengan laki-laki yang dahulu penuh wibawa dimataku...
Laki-laki pemberi tulus dan ikhlasnya cinta...
Wajahnya mulai menua,
Namun hatinya tetap sama,
Selalu memberi,tanpa sedikitpun harap pinta
Laki-laki terpandai menyembunyikan luka
Laki-laki setia,pendengar setiap cerita gadis kecilnya
Pernah ku lihat,
Laki-laki itu menyembunyikan mata lebam dibalik wajah tulusnya
Entah apa dan mengapa ia begitu,
Mungkin ia lelah menemaniku,
Atau tengah merindukan patahan tulang rusuknya yang telah lama dahulu ke syurga?
(pikirku)
Tapi tidak!
Setelah ku cari tahu,
Ternyata tangisnya semalam adalah karena ia takut.
Takut,jika suatu hari nanti ibu mengajaknya pergi bersama ke syurga
Sedang aku,gadis kecilnya ini baru akan beranjak dewasa,
"Lalu apakah kau bisa bertahan hidup,tanpaku??"
katanya,sembari membelai lembut rambutku
Seketika,aku merasa haru.
"Bahkan sejauh itu ia memikirkanku.." (lirihku dalam hati)
Tak terasa air mataku mengalir,
Semakin tak terbendung dan terisak.
Lalu ku peluk ia erat-erat,
Dan berteriak dalam hati,
Mengorasikan kekagumanku pada sosok laki-laki itu.
Ya, aku semakin kagum padanya,
Laki-laki itu adlah cinta pertamaku.
Yang pertama kali mengajarkan aku berjalan.
Yang mengajakku bersepeda setiap hari minggu,
Yang setia mengantarku sekolah,
menatapku hingga aku menghilang dari balik dinding kelas,baru ia beranjak pulang.
Bahkan tempat meluapkan kekesalanku atas perilaku teman nakal disekolahku,
Laki-laki penyabar yang tak pernah sekalipun membentakku,
Tutur katanya selalu lembut,namun tetap tegas.
Perilakunya adalah contoh nyata setiap hariku
Satu-satunya harta yang dulu pernah kumiliki
Kini,hanya bisa ku lihat namanya tertulis di batu nisan,
Ayah,telah lama pergi!
Namun namanya masih tertinggal dihatiku,selamanya
Jauh sebelum aku tumbuh dewasa.
12 tahun lalu,tepat di hari ulangtahunku ke 13 tahun,
Ia pergi,tanpa meninggalkan pesan
Lagi-lagi air mata ini sulit ku bending.
Mengalir begitu saja,tanpa aba-aba
"Terimakasih ayah,telah menjadikanku manusia super kuat"lirihku dalam hati
Kemudian aku berdiri dan meninggalkan tempat itu,
sembari menggandeng laki-laki kecil,yang sering bertanya,mengapa ibunya sering mengunjungi tempat ini.
Dan seorang laki-laki dewasa lagi,mendaratkan tangan kanannya ke bahuku.
Ia tersenyum teduh,lalu menuntunku melangkah
Dan kami bertiga perlahan meninggalkan tempat peristirahatan ayah.
Selasa,21-Maret-2017
Komentar
Posting Komentar
Trims sudah berkunjung,silahkan tinggalkan jejak ^_^